Peran saksi dalam tindakan pembuktian di pengadilan sangatlah penting. Saksi merupakan salah satu unsur yang sangat berpengaruh dalam proses peradilan. Mereka memiliki peran krusial dalam membantu pengadilan untuk mencari kebenaran dan keadilan.
Menurut Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, seorang pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, saksi memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberikan keterangan yang benar dan jujur di pengadilan. “Keterangan saksi dapat menjadi bukti yang sangat kuat dalam suatu perkara. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi saksi untuk memberikan keterangan yang akurat dan tidak tendensius,” ujarnya.
Dalam Pasal 164 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) disebutkan bahwa saksi memiliki kewajiban untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran saksi dalam proses pembuktian di pengadilan.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang saksi juga bisa menjadi pihak yang kurang dapat dipercaya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesaksian palsu, intimidasi, atau pun ketidaktahuan. Oleh karena itu, pengadilan harus mampu melakukan penilaian yang cermat terhadap keterangan saksi yang disampaikan.
Menurut Prof. Dr. Yohanes Surya, seorang ahli forensik dari Universitas Indonesia, penggunaan teknologi dalam proses peradilan dapat membantu menguatkan keterangan saksi. “Dengan adanya rekaman video atau audio, pengadilan dapat memiliki bukti yang lebih kuat untuk menentukan kebenaran dalam suatu perkara,” katanya.
Dengan demikian, peran saksi dalam tindakan pembuktian di pengadilan tidak bisa dianggap remeh. Mereka merupakan ujung tombak dalam mencari kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, saksi harus mampu memberikan keterangan yang jujur dan akurat demi terciptanya keadilan dalam proses peradilan.